Kau Mencintaiku, Ku Mencintainya


Kenalin, nama ku Efrita Ajeng Edya Arandita umum di panggil ajeng. Saya mempunyai cerita yang sedikit agak menyebalkan.

Tanggal 22 januari 2014 ada seseorang cowok yang deketin saya dia temanku SMP dahulu sih panggil saja dia Dito. Dito itu mempunyai karakter yang ngegemesin banget, dia lucu, baik, asik lah pokoknya. Mulai sejak kita deket dia kerap BBM saya selalu, hingga semakin lama saya jadi sukai sama dia.

Tanggal 25 januari dia menyebutkan cinta pada ku, begitu bahagianya waktu itu. Namun baru satu minggu saya lakoni sama dia, dia mulai nampak sikap keegoisannya yang untuk aku lama-lama jemu, geram, hingga sampai saya mau memutuskannya lantaran karakter keegoisannya itu serta dia berjanji dia takkan mengulanginya lagi.

Satu minggu lalu di sekolah kembali membuatku menangis lantaran sikapnya yang cuek pada ku. Sahabat-sahabatku Ayu, Yeni, Lulu, Niken coba menenangkanku yang tengah menangis tidak terang di pelukan Ayu serta bertanya apa yang tengah berlangsung. Dito memutuskanku tanpa ada karena mengapa, walau sebenarnya saya serta dia tengah tak berantem. Niken coba menghubungi Dito yang tengah geram besar terhadapku. Mendadak guru mata pelajaran terakhirku masuk serta ajukan pertanyaan mengapa saya menangis. Namun saya tidak berani menjawab lantaran saya meyakini bila itu karena lantaran seseorang laki-laki saya juga bakal diminta maju ke depan kelas untuk kerjakan pekerjaan tempo hari. Huhh… terang ku tidak mau

Sepulang sekolah saya masuk kamar dengan mata sembab, capek, lapar, pokoknya campur aduk deh… Lantas saya teliti BB saya nyatanya Dito BBM saya, mohon maaf serta berjanji tak akan mengulangi peristiwa itu lagi. Saya ingin memberikannya peluang untuk menunjukkan seluruhnya janji-janjinya itu.

Sekian hari lalu saya dapat rasakan pergantian sikapnya yang telah dapat seperti pertama saya kenal. Nyatanya kebahagiaan ku tidak berjalan lama, malam minggu dia jalan dengan bekas pacar sahabatnya yang telah wafat dengan argumen mengantarkan wanita itu ke tempat pesta ulangtahun rekannya. Begitu sakitnya hatiku waktu itu, saya cuma diam serta saya bakal terus meneruskan permainan yang dia bikin. Saya cuma dapat menangis, pasrah serta terus sabar hadapi sikapnya.

Besok laginya dia menuturkan bila semalam dia cuma menggodaku, bikin saya cemburu. Namun saya berupaya tidak hiraukan omongan dia yang telah sangatlah membuatku sakit hati, seperti tidak ada nilainya saya di mata dia. Bahkan juga saya tidak tau apa status hubunganku dengannya. Lagi-lagi dia berjanji takkan mengulangi itu lagi, saya cuma meng-Iya-kan.

Mulai sejak peristiwa itu, dia beralih jadi tambah baik lagi. Jadi seseorang pacar yang lucu, romantis, sangatlah sangat perhatian. Didalam benakku berkata “semoga ini bukanlah sandiwara cintamu lagi”.

25 Februari 2014, satu bulan ku bersamanya. Dia tidak mengatakan “Happy Anniversary sayang”, senantiasa saya yang mengawali.

Satu minggu lalu, ada seseorang sahabatku SMP panggil saja Reno. Dia senantiasa memberi komentar status status di account jejaring sosialku Facebook. Dito mulai cemburu serta mau berikan pelajaran pada Reno, namun saya coba melarangnya. Lantaran saya meyakini Reno cuma menganggapku juga sebagai rekan tidak lebih. Namun nyatanya Reno menyukaiku mulai sejak dahulu, namun saya menampiknya dengan cara pelan. Lantaran cinta tidak dapat dipaksakan saya cuma menyukai Dito meskipun dia senantiasa menyakitiku.

Hal yang saya takutkan juga nampak, Dito mengambil keputusan ku dengan cara sepihak lantaran dia memikirkan saya ada apa-apa dengan Reno. Perbincangan juga tidak dapat ku jauhi. Saya berupaya menuturkan dengan cara baik-baik namun dia tidak dengarkan penjelasanku serta lebih pilih untuk berpisah. Saya menghindarnya untuk pergi serta mengingatkan padanya dengan janji-janjinya yang pernah dia katakan. Pada akhirnya, dia luluh dengan perkataanku serta mendegarkan penjelasanku. Mulai sejak peristiwa itu, saya memikirkan 2 x untuk mengupdate status di Facebook. Serta saya berjanji pada diriku sendiri, saya bakal menyayangi serta mencintainya dengan tulus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar