Kisah Nyata Cinta Terlarang Om Dan Keponakan

Tak punya maksud sombong namun Saya adalah Wanita yang dapat disebutkan cantik. Sangat banyak Cowok yang berupaya untuk memperoleh diriku. Nyaris tiap-tiap Saya pergi, banyak yang berupaya mengetahui bahkan juga berupaya dekat dengan diriku. Madjongke sendiri juga mengaku itu bila Saya ini termasuk juga wanita yang cantik. Bahkan juga sering waktu makan di Tempat umum, ada saja Orang yang basa basi mengulas suatu hal serta selanjutnya tanpa ada disangka membayar makanan yang semula Saya pesan.

Awal cerita, mulai sejak kecil Saya tidak sering bersua dengan Om Saya yang sekarang ini menjalin cinta terlarang denganku. Sesudah Saya jadi ABG, Om Saya kerap datang ke Rumah bahkan juga mengajak Saya jalan-jalan. Banyak Hal yang dia berikanlah untuk Saya. Hal yg tidak Saya sangka pada awal mulanya Om berikanlah juga sebagai surprise. Bahkan juga sesekali Saya meminta suatu hal senantiasa dikabulkan. Juga sebagai ABG yang masih tetap labil, sudah pasti Saya terasa sangatlah suka. Dibelikan baju, jalan-jalan dengan mobil elegan, serta ada banyak lagi materi yang Saya peroleh dari Dia.

Orang Tua Saya sendiri sudah pasti akan tidak memikirkan jelek lantaran Saya keponakan yang masih tetap mempunyai jalinan darah dengan Om Saya itu. Bahkan juga Tanteku (Istri Om), tak menyimpan rasa berprasangka buruk sedikitpun. Pikirku, mungkin saja ini berlangsung lantaran pada intinya Om saya tak pelit serta sukai sharing dengan siapa saja. Makin punya kebiasaan dengan kemewahan yang didapatkan Om, Saya tak dapat banyak berbuat untuk membalasnya. Cuma perkataan terima kasih serta senantiasa melindungi perasaan Om dari rasa kecewa. Sampai ketika ada peluang, Om bertindak yang sangatlah tak layak Saya terima. Om bertindak cinta yang semestinya dikerjakannya pada tanteku, istri Om. Sesungguhnya Saya terasa risih serta pernah menampik. Namun lantaran telah terasa hutang budi atau rasa tak enak dengan Om, pada akhirnya Saya menurut saja dengan apa yang telah dikerjakannya.

Mulai sejak waktu itu Saya tahu bila apa yang dikerjakan Om sampai kini mempunyai maksud itu. Sampai lalu hal semacam itu berkepanjangan serta jadi rutinitas. Tak ada rasa canggung lagi di antara Kami. Saya tahu ini sangatlah salah, namun jujur lama-lama Saya juga menikmatinya. Bertahun-tahun melakukan cinta terlarang dengan Om sendiri, Saya juga mempunyai pacar sampai berulang-kali.

Umumnya tak kerasan lantaran mereka Saya nomer duakan, sesaat Om yaitu yang paling utama. Argumen yang Saya gunakan simpel, " Dia om Saya, Orang Tua Saya mempercayakan Saya padanya ". Serta waktu Saya mau meneruskan pendidikan, Om Saya merekomendasikan pilih Kota salatiga saja. Pacar Saya waktu itu sudah pasti tak sepakat namun ingin bagaimanakah lagi mesti itu yang Saya kerjakan untuk mengasyikkan hati Om.

Mulai sejak waktu itu pacar Saya jadi cuek, walau sebenarnya Saya sangatlah mencintainya. Dia tak akan berlaku mesra. Bahkan juga waktu ada peluang bersua serta pergi berdua, bergandengan tanganpun Dia tak Ingin. Jujur Saya sangatlah menyukai pacar Saya, Dia dapat bikin Saya sangatlah jatuh cinta lantaran 1 hal. Dia dapat menjagaku, tak pernah sekalipun menyentuh Saya. Serta kelihatannya, Dia berupaya meninggalkan Saya. Saya mesti siap walau sakit lantaran Saya juga sadar tak layak untuk memperoleh cinta darinya.

Jujur sampai sekarang ini saya bingung, hingga kapan Saya bakal terlilit cinta terlarang dengan Om sendiri. Saya mau terlepas namun tak tahu mengapa Saya belum dapat. Yang Saya dapat kerjakan sekarang ini cuma belajar serius serta mengharapkan satu waktu dapat berhasil dengan usaha sendiri. Dengan itu mungkin saja Saya dapat terlepas serta mengawali hidup normal seperti rekan-temanku yang lain. Atau sekurang-kurangnya, ada Cowok yang ingin terima Saya apa yang ada serta jadikan Saya juga sebagai istrinya. Mengajak Saya tinggal berbarengan serta menghindari Saya dari jangkauan Om yang sampai kini menjalin cinta terlarang denganku.

Dengan demikian, Saya dapat hidup tenang tidak ada Om yang membayangi kehidupan cinta Saya. Walau Om tak dapat hilang dari hidup Saya, namun sekurang-kurangnya ada Orang yang melindungi Saya waktu Kami seluruhnya mesti ikut serta dalam soal keluarga. Saya salah, jelek, juga banyak dosa. Namun Saya juga manusia yang mau kebahagiaan serta mau juga mengubah situasi jadi tambah baik serta lebih lurus dari mulanya.